Depresi setelah proses melahirkan

Monday, October 18, 2010

depresi pasca melahirkan bayi
Tidak banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui penyebab depresi setelah melahirkan. Melahirkan mengakibatkan suatu perubahan yang sangat luar biasa bagi seorang wanita, tidak saja perubahan hormon tapi juga perubahan fisik dan sosial. Dirinya kinin seorang ibu, ditambah lagi dengan keharusan mengurus bayi hingga ikut campurnya pihak keluarga dengan segala nasehat yang terkadang menambah stres. 
Jangan mengabaikan tanda depresi yang dialami. Suami dan keluarga sebaiknya memantau dan segera bertindak jika menemui tanda depresi pada ibu yang baru melahirkan. Tanda-tanda depresi setelah melahirkan seperti;sering menangis, gampang marah, kelelahan yang amat sangat, tidak dapat tidur, kehilangan rasa ketertarikan pada bayinya, tidak ingin terlihat cerah dan ceria, rasa rendah diri dan terkucil, merasa tertekan, perasaan diteror, perasaan ingin bunuh diri, atau melakukan hal yang membahayakan bagi bayinya.

Untuk mempersiapkan diri secara mental, bacalah artikel mengenai depresi setelah melahirkan agar anda mengetahui tanda depresi setelah melahirkan secara dini. Jangan ragu meminta seseorang menemani anda pada saat berada sendirian dengan bayi, sehingga bila bayi nangis terus menerus, ada orang yang menggantikan anda untuk menenangkan bayi. 
Diskusikan dengansuami apabila anda merasa kesepian, sedih, agar suami mengetahui dan mempelajari apakah hal ini suatu depresi setelah melahirkan. Apabila gejala ini berlanjut segeralah hubungi dokter untuk memiinta nasihat secara medis.

0 comments:

Post a Comment