Pemberian imunisasi Vaksin DPT (Difteria, Pertusis, Tetanus) pada bayi

Tuesday, November 2, 2010

Pemberian imunisasi Vaksin DPT (Difteria, Pertusis, Tetanus) pada bayi
Imunisasi DPT biasanya diberikan pada saat bayi berusia sekitar tiga bulan, dan diulangi lagi satu bulan kemudian. Untuk memberikan hasil yang lebih baik,imunisasi diberikan lagi satu bulan kemudian. Imunisasi dasar dengantiga kali penyuntukikan memberikan hasil lebih baik dibandingkan dengan dua kali penyuntikan.
Revaksinasi atau imunisasi ulang dilakukan pada saat bayi berusia 18 - 24 bulan. Menjelang usia lima tahunatau sebelum masuk sekolah dasar, dan menjelang usia 10 tahun. Revaksinasi dilakukan dengan satu kali suntikan.

Imunisasi DPT bertujuan untuk membentuk kekebalan tubuh bayi terhadap serangan tiga jenis penyakit yaitu difteria, pertusis, dan tetanus. Difteria adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebakterium diptheriae. Bayi yang terinfeksi bakteri ini akan mengalami demam yang tinggi. Di tenggorokannya pun terlihat selaput putih. Apabila selaput putih meluas, balita akan kesulitan bernapas. Selain itu racun yang dikeluarkan bakteri ini dapat menyerang otot jantung, ginjal, dan beberapa serabut syaraf. Tibgkat kematian balita ini disebabkan oleh difteria tergolong tinggi.

Pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman Hemophilus pertusis (Bordet Gengou). Bayi yang terinfeksi bakteri ini secara mendadak akan batuk terus menerus dengan keras, sukar berhenti, muka menjadi merah atau kebiruan, keluar air mata dan bahkan sampai muntah.

Penyakit ini biasa disebut dengan batuk rejan. Bila penyakit ini diderita oleh bayi kurang dari satu tahun, akibat yang ditimbulkan dapat sangat parah dan dapat menyebabkan kematian karena adanya komplikasi. Komplikasi yang biasa terjadi adalah kejang, kerusakan otak dan radang paru-paru. Bayi yang usianya di atas satu tahun biasanya sudah memiliki daya tahan tubuh lebih baik terhadap penyakit ini, dan sepanjang dikontrol oleh dokter, jarang yang berakhir pada kematian.

Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman Clostridium tetani. Kuman penyakit ini biasanya masuk melalui luka pada kulit, koreng, radang telinga, atau gigi yang bolong. Kuman yang masuk ke dalam tubuh akan mengeluarkan racun yang sangat berbahaya. Racun tersebut dapat merusak sel susunan syaraf tulang belakang dan menjadi dasar munculnya gejala penyakit ini. Angka baru lahir yang terkena serangan tetanus memiliki kemungkinan meninggal 80 - 90%, pada anak usia 2 - 7  tahun sekitar 70%, pada anak usia 8 - 12 tahun sekitar 60, dan pada orang dewasa berkisar antara 70 - 80%

0 comments:

Post a Comment