Identifikasi penyebab dan pencegahan kanker serviks pada ibu

Monday, November 15, 2010

Identifikasi penyebab dan pencegahan kanker serviks pada ibu
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi ibu yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina).Kanker serviks ini disebabkan oleh Human Papilloma Virus atau yang disingkat HPV. 
Virus ini bersifat onkogenik (menyebabkan kanker). HPV ini ditularkan melalui hubungan seksual dan melalui penggunaan barang pribadi yang bersamaan, misalnya penggunaan handuk bersama, pakaian bersama. Human Papilloma Virus ini sangat resisten terhadap panas dan proses pengeringan.Awalnya terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita.Selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.

Faktor-faktor yang mendukung timbulnya kanker serviks antara lain:

    1.  Menikah di usia muda
    2.  Merokok
    3.  Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang
    4.  Kehamilan yang sering
    5.  Penyakit menular seksual

Yang menakutkan dari penyakit ini adalah penyakit ini tidak menimbulkan gejala, sehingga kita tidak dapat mendeteksinya, kecuali kita rajin melakukan cek up. Jika kondisi kanker ini sudah memasuki tahapan yang cukup gawat, maka gejala yang timbul antara lain:

    1.  Munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding).
    2.  Keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
    3.  Perdarahan di luar siklus menstruasi.
    4.  Penurunan berat badan drastis.
    5.  Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung
    6 juga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.

Deteksi kanker serviks sejak dini

Pap smear adalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker leher rahim. Namun, pap smear bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Ada pula jenis pemeriksaan dengan menggunakan asam asetat (cuka).

Menggunakan asam asetat cuka adalah yang relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan. Jika menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada teknik pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini kanker leher rahim, yang dinamakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII).

Pencegahan kanker serviks

Meski menempati peringkat tertinggi di antara berbagai jenis penyakit kanker yang menyebabkan kematian, kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang telah diketahui penyebabnya. Karena itu, upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu dengan cara :
  1. Tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti
  2. Rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual
  3. Melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual
  4. Memelihara kesehatan tubuh

Stadium dan penyebaran kanker serviks

Stadium adalah istilah yang digunakan oleh dokter untuk menggambarkan ukuran kanker serta dimana dan sejauh mana kanker tersebut telah menyebar.

Tempat pertama kanker ditemukan di dalam tubuh disebut dengan tumor primer. Jika kanker tersebut telah menyebar, maka disebut dengan metastasis.

Kanker serviks dapat keluar dari tumor utama. Tidak menutup kemungkinan mulai berkembang di bagian lain dari tubuh. Kanker serviks dapat menyebar dengan dua cara:

  1. Dapat tumbuh membesar dan menginvasi daerah terdekatnya seperti vagina, kandung kemih, rektum,  atau jaringan lain dekat uterus dan vagina.
  2. Dapat menyebar melalui kelenjar getah bening.
  3. Cara penyebaran lain melalui peredaran darah, namun cara ini tidak umum.

Ketika kanker serviks telah menyebar ke bagian lain dari tubuh, tidak serta merta dianggap kanker baru. Sebagai contoh, jika menyebar ke vagina, tidak disebut kanker vagina, tapi disebut metastasis kanker serviks. Ini karena umumnya kanker dinamai sesuai dengan nama tempat tumor awal.

Sistem yang umumnya digunakan untuk pembagian stadium kanker serviks adalah sistem yang diperkenalkan oleh International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO). Pada sistem ini, angka romawi 0 sampai IV menggambarkan stadium kanker. Semakin besar angkanya, maka kanker semakin serius dan dalam tahap lanjut.

Stadium 0
Stadium ini disebut juga carcinoma in situ (CIS). Tumor masih dangkal, hanya tumbuh di lapisan sel serviks.

Stadium I
Kanker telah tumbuh dalam serviks, namun belum menyebar kemanapun. Stadium I dibagi menjadi:

Stadium IA1
Dokter tidak dapat melihat kanker tanpa mikroskop. Kedalamannya kurang dari 3 mm dan besarnya kurang dari 7 mm.

Stadium IA2
Dokter tidak dapat melihat kanker tanpa mikroskop. Kedalamannya antara 3-5 mm dan besarnya kurang dari 7 mm.

Stadium IB1
Dokter dapat melihat kanker dengan mata telanjang. Ukuran tidak lebih besar dari 4 cm.

Stadium IB2
Dokter dapat melihat kanker dengan mata telanjang. Ukuran lebih besar dari 4 cm.

Stadium II
Kanker berada di bagian dekat serviks tapi bukan di luar panggul. Stadium II dibagi menjadi:

Stadium IIA
Kanker meluas sampai ke atas vagina, tapi belum menyebar ke jaringan yang lebih dalam dari vagina.

Stadium IIB
Kanker telah menyebar ke jaringan sekitar vagina dan serviks, namun belum sampai ke dinding panggul.

Stadium III
Kanker telah menyebar ke jaringan lunak sekitar vagina dan serviks sepanjang dinding panggul. Mungkin dapat menghambat aliran urin ke kandung kemih.

Stadium IV
Pada stadium ini, kanker telah menyebar ke bagian lain tubuh, seperti kandung kemih, rektum, atau paru-paru. Stadium IV dibagi menjadi:

Stadium IVA
Kanker telah menyebar ke organ terdekat, seperti kandung kemih dan rectum

Stadium IVB
Kanker telah menyebar ke organ yang lebih jauh, seperti paru-paru.

0 comments:

Post a Comment