Cegah kanker dengan kol

Sunday, January 2, 2011

Cegah kanker dengan kol
Ternyata kol bukan hanya untuk sup. Kol memiliki banyak khasiat bagi kesehatan, terutama peranannya sebagai pencegah kanker. Kol atau sering disebut juga kubis termnasuk dalam family Brassicaceae  atau Cruciferae yang memiliki kemampuan dalam mencegah kanker.

Contoh sayuran lain yang berasal dari family ini adalah brokoli, lebak, dan kembang kol.
Kol berasal dari kawasan mediterania dan sudah dikenal sejak2500-2000SM. Mulanya di Eropa kol dianggap sebagai gulma yang tumbuh liar di sepanjang pantai laut Tengah. Kol mulai ditanam di kebun-kebun Eropa kira-kira abad ke -9 dan dibawa ke America oleh emigran Eropa serta Indonesia abad ke - 16 atau 17. Setelah itu, kol mulai digunakan sebagai makanan dan obat.

Kol kaya akan vitamin C dan vitamin E yang berperan sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas yang dapat menghancurkan sel sehat serta membuang racun dari dalam tubuh. Antosianin, pigmen pemberi warna merah kebiru-biruan pada kol merah bersifat sebagai antioksidan.

Kol memiliki bau khas yang tajam, terutama jika dijus. Bau ini berasal dari komponen sulfur berupa senyawafitokimia yang disebut indol. Penelitian membuktikan bahwa indol dapat mencegah kanker payudara dengan cara menghambat hormon estrogen, sehingga memacu tubuh untuk menghasilkan enzim yang menghalangi pertumbuhan kanker baru. Indol juga memiliki kemampuan mengubah estradiol, hormon mirip estrogen yang berperan dalam perkembangan sel kanker, menjadi estrogen dalam bentuk lebih aman. Penelitian di Cina dimuat dalam jurnal Cancer Research  menegaskan bahwa para ibu yang sudah menyantap kol memiliki resiko lebih rendah terkena kanker payudara.

Penelitian terbaru di Inggris juga menemukan bukti bahwa konsumsi kol dapat menghambat kanker kolon. Hal ini berhubungan dengan kandungan isothiocyanate, senyawa fitokimia yang akan menghancurkan sel-sel tumor dengan cara mengganggu replikasi sel tumor. Kol juga mengandung sulforaphane yang efektif melawan kanker payudara dan kanker kolon dengan cara menstimulasi produksi enzim yang disebut glutathiane, yang bekerja memindahkan toksin dari kolon, dan membuangnya dari tubuh sebelum toksi itu merusak sel.

0 comments:

Post a Comment