Sakit gigi pada ibu hamil

Saturday, September 15, 2012

sakit gigi pada ibu hamil
Sakit gigi pada ibu hamil - Hamil adalah salah satu anugerah terbesar dari Allah. Menjadi perantara atas lahirnya buah cinta dengan suami pasti sungguh luar biasa rasanya. Tapi kehamilan tidak selalu jadi pengalaman yang menyenangkan. Ada yang mual, sakit pinggang, gatal-gatal, pusing, sakit gigi, dan gusi berdarah. Tapi itulah perjuangan seorang ibu.

Sebagai dokter gigi, saya akan membahas dua keluhan yang terakhir, yaitu sakit gigi dan gusi berdarah. Ada jargon “1 gigi untuk 1 anak” alias sang ibu harus rela kehilangan 1 giginya untuk setiap anaknya. Menurut saya, hal itu adalah salah besar. Seorang ibu dapat memiliki anak tanpa harus kehilangan giginya dan terus memberi senyuman indah sampai anaknya tumbuh besar.

Beberapa keluhan yang sering disampaikan ibu hamil pada dokter giginya:

1. Gusi bengkak dan berdarah (gingivitis)

Gejalanya adalah gusi yang kemerahan, bengkak atau terasa sensitif dan cenderung berdarah pada saat sikat gigi. Sensitivitas ini adalah respons berlebihan terhadap plak akibat meningkatnya hormon progesteron dalam tubuh. Gejala ini biasanya terjadi pada bulan ke-2 sampai bulan ke-8 kehamilan. Penanggulangannya adalah kunjungan ke dokter gigi untuk membersihkan plak dan kalkulus pada trimester ke-2 dan awal trimester ke-3 kehamilan.

Penelitian terakhir menunjukkan bahwa gusi berdarah meningkatkan risiko lahirnya bayi prematur dan bayi dengan berat badan rendah (BBLR). Jadi jika ibu mengalami gejala ketidaknyamanan pada pada gusi, segeralah ke dokter gigi untuk memeriksakannya.

2. Sakit Gigi (Pulpitis)

Banyak ibu hamil yang datang dengan keluhan sakit gigi dan menyatakan bahwa saat sebelum hamil tidak pernah sakit gigi. Hal ini disebabkan oleh dua hal: Pertama, biasanya ibu mengalami rasa mual dan kadar asam dalam rongga mulut bertambah. Hal ini meningkatkan kerja toksin yang dikeluarkan kuman penyebabkan kerusakan jaringan gigi. Kedua, rasa mual membuat banyak ibu hamil tidak menyikat gigi dua kali sehari. Ada kecenderungan bahwa sikat gigi memicu rasa mual dan membuat ibu hamil malas atau terlalu lelah untuk menyikat gigi.

3. Bau mulut (halitosis)

Biasanya bau mulut merupakan gejala penyerta dari dua kondisi di atas. Hal ini bisa dengan mudah ditangani jika ibu hamil bisa menjaga kebersihan rongga mulutnya baik dengan menyikat gigi dua kali sehari (pagi dan malam hari), membersihkan karang gigi (scalling), dan berkumur dengan mouthwash dua hari sekali.

4. Sariawan (aphtae)

Sariawan biasanya dipengaruhi oleh hormon atau juga bisa karena tergigit. Sariawan terkadang sangat mengganggu karena disertai dengan rasa sakit. Untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat proses penyembuhan ibu hamil dapat menggunakan beberapa obat yang dijual bebas (Albothyl, Avoclair, Kenalog in Orabase, dll). Semua obat itu digunakan secara di permukaan sehingga aman untuk kesehatan janin. Dan tidak lupa juga konsumsi buah dan sayur untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Sebenarnya tanpa pengobatan pun, sariawan akan sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan obat-obatan. Semua itu tergantung kembali dengan keadaan ibu hamil sendiri.

Selain keluhan-keluhan di atas ada beberapa penting yang perlu diketahui ibu hamil tentang kesehatan gigi lainnya: Mengonsumsi makanan kaya kalsium (susu, telur, keju) atau suplemen kalsium sejak bulan ke-2 kehamilan karena pembentukan benih gigi pada embrio mulai bulan ke-3 sampai bulan ke-6 kehamilan.

Menurut hasil penelitian dari Journal Of  Obstetrics Gynecology, Yiping Han peneliti dari Case Western Reserve University tahun 2010, ibu yang gusinya terinfeksi dapat menularkan infeksi pada janin melalui  peredaran darah plasenta. Pada kasus yang diteliti terbukti kuman Fusobacterium nucleatum yang menginfeksi gusi ibu ditemukan dalam tubuh janin dan  mengakibatkan keguguran. Sementara itu di North Carolina ditemukan fakta bahwa  Bakteri Streptococcus yang merupakan penyebab gigi berlubang dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah, dan selanjutnya dapat mencapai jantung dan menyebabkan gangguan pada jantung ibu hamil.

Berhenti merokok karena dapat memperparah kerusakan gigi dan berakibat buruk pada janin.  Jika merasa sakit gigi jangan pernah membeli obat bebas (antibiotik atau analgesik) karena sebagian obat tidak aman pada janin. Konsultasikan ke dokter gigi segera dan ikuti instruksi penggunaan obat dari dokter gigi Sakit gigi berat (pulpitis akut) dapat menyebabkan keluarnya hormon prostaglandin yang dapat memicu kontraksi sehingga berisiko untuk kelahiran prematur.

Semoga hal-hal di atas dapat membantu para calon ibu menghadapi kehamilannya. Walau sebenarnya persiapan terbaik kehamilan adalah sebelum terjadikan kehamilan. Jadi jika sedang merencanakan kehamilan, selain berkonsultasi ke dokter kandungan, alangkah baiknya kalau berkonsultasi juga ke dokter gigi.


sakit gigi pada ibu hamil

0 comments:

Post a Comment